NB: semua isi dirujuk dari buku "FIND OUT RASULULLAH HABITS" oleh Arafat
PERBANYAKLAH BACA Shalawat Nabi SAW setiap hari, khususnya di hari Jumat
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum'at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum'at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti."
(HR. Baihaqi)
Pukul 05.00 - 06.00
Sahabat Bilal melangkahkan kaki menuju kediaman Nabi dalam rangka menyampaikan bahwa orang-orang telah lengkap semua berkumpul di masjid,
"Saatnya shalat telah tiba wahai Rasulullah," (Hadist Riwayat Ahmad, An-Nasai)
Nabi pun berjalan menuju masjid pada pukul 05.00 bersama Sahabat Bilal. Bayangkanlah bagaimana kedekatan Sahabat Bilal kepada kekasihnya yang paling ia cintai dibandingkan manusia manapun. Kebiasaan menjemput Rasulullah setiap pagi inilah yang hilang dari kehidupan Sahabat Bilal ketika Nabi wafat, oleh karena itu pada masa Khalifah Abu Bakar, ia memohon izin untuk meninggalkan kota Madinah karena hatinya tak sanggup lagi menyambut pagi dengan kenangan yang sangat indah tersebut.
Para sahabat telah terbiasa bila melihat Nabi hadir di masjid untuk mengimami shalat, maka kedatangan Nabi secara spontan disambut dengan iqamat, dan Nabi langsung menuju mihrab (tempat imam berada).
Saksikanlah generasi terbaik di dunia, yaitu para sahabat yang dipimpin langsung oleh Rasulullah. Mereka memulai hari dari Baitullah. Itulah sebabnya mereka generasi yang tidak pernah merasa gelisah dan cemas akan masalah-masalah dunia.
Masjid Nabi pada saat itu hanya berukuran panjang 50 meter dan lebar 50 meter. Meskipun luasnya kecil, tetapi keberkahannya besar hingga hari ini kita masih merasakannya.
Shalat Subuh merupakan shalat yang dipanjangkan waktunya oleh Nabi paling lama dibandingkan keempat shalat fardhu lainnya. Saat Subuh, Rasulullah membaca surat minimal 60 ayat dan maksimal 100 ayat. Surat yang paling sering dibaca adalah Al-Waqiah. Khusus hari Jum'at, Rasulullah selalu membaca surat As-Sajadah pada rakaat pertama dan surat Al-Insaan pada rakaat kedua. (Hadist Riwayat Muslim, Ahmad)
Mencermati panjangnya ayat yang dibaca, ulama memperkirakan durasi shalat Subuh yang dikerjakan oleh Nabi sekitar 20 menit. Begitu selesai shalat Subuh, Nabi melanjutkan dengan membaca zikir-zikir pagi dan Beliau masih berada di tempat shalatnya, termasuk seluruh jamaah tidak ada yang beranjak dari masjid dan ikut berzikir bersama Rasulullah dengan suara keras.
Bacaan zikir yang dibaca Nabi ketika pagi hari ini banyak terdapat dalam kitab-kitab para ulama, contohnya kitab Al-Azkaar karya Imam Nawawi. Kitab ini mudah didapat bagi orang-orang yang mau mencarinya.
Sehubungan dengan zikir setelah Subuh ini, Sahabat Abdulllah bin Abbas bercerita,
"Sesungguhnya mengeraskan suara saat zikir setelah shalat fardhu biasa dilakukan pada masa Rasulullah." (Hadist Riwayat Bukhori, Muslim)
Setelah seluruh zikir yang biasa dibaca telah lengkap, maka para sahabat bangun dan duduk melingkar mengelilingi Rasululllah membentuk halaqoh untuk beramah-tamah dengan sang Nabi tersebut. Tetapi sebelum ramah-tamah berlangsung, para pelayan yang sejak tadi menunggu di luar masjid dipersilahkan masuk terlebih dahulu. Mereka adalah pelayan yang membawa bejana-bejana berisi air untuk mendapat keberkahan Rasul yang mulia, agar nantinya Rasulullah mencelupkan tangannya yang mulia ke dalam bejana-bejana tersebut. Air ini lantas dibawa kembali pulang ke rumah masing- masing. Hal ini sesuatu yang sangat lazim di kalangan sahabat.
Seperti kisah Sahabat Anas bin Malik berikut ini,
"Dahulu jika Rasulullah selesai shalat Subuh, para pelayan yang tinggal di Madinah menemui Rasulullah membawa bejana-bejanaberisi air. Tidak satupun dari bejana tersebut melainkan Nabi pasti mencelupan tangan Beliau ke dalamnya. Bahkan terkadang di pagi yang sangat dingin, Nabi tetap melakukannya." (Hadist Riwayat Muslim)
Hal ini karena Rasulullah ingin menyenangkan mereka dan tidak mau membuatnya kecewa. Setelah para pelayan itu kembali pulang, mulailah Rasulullah menunjukkan perhatian Beliau kepada para sahabat.
"Adakah di antara kalian yang sedang sakit hari ini? Maka aku akan menjenguknya. Adakah yang meninggal dunia? Maka aku akan mengantar jenazahnya. Atau mungkin di antara kalian semalam bermimpi sesuatu dan mau menceritakannya kepada kami? (Hadist Riwayat ibnu Asakir)
Elok nian akhlak Nabi dalam riwayat tersebut. Satu demi satu sahabatnya disapa tanpa ada yang luput seorangpun. Dapat difahami bahwa majlis setelah shalat Subuh ini relatif santai dan berlangsung tanya jawab. Di antara mereka yang menceritakan mimpinya kepada Rasulullah adalah Sahabat Abdullah bin Salam dan kemudian Rasul menakwilkan mimpi itu. (Hadist Riwayat Bukhori, Muslim)
Meskipun berlangsung dengan suasana ringan, terkadang Nabi juga menyampaikan nasihat yang penting.
Berikut contoh bacaan Shalawat yang bisa dilantunkan :