NB: semua isi dirujuk dari buku "FIND OUT RASULULLAH HABITS" oleh Arafat
PERBANYAKLAH BACA Shalawat Nabi SAW setiap hari, khususnya di hari Jumat
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum'at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum'at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti."
(HR. Baihaqi)
Pukul 15.00 - 16.00
Masuk waktu Ashar pada pukul 15.00. Bisa jadi Nabi masih berada di masjid, dan bisa jadi pula Nabi sudah berada di rumah ketika mendengar azan Ashar. Saat Nabi berada di rumah, Beliau melaksanakan empat rakaat qabliyah Ashar kemudian segera menuju masjid, sehingga tidak lama kemudian Beliau memerintahkan Sahabat Bilal untuk iqamat. Biasanya para sahabat lebih sigap berkumpul di awal waktu untuk shalat Ashar, karena mereka telah hafal kebiasaan Rasulullah yang menyegerakan shalat Ashar.
Maka dapat disimpulkan bila shalat Subuh dan Zuhur diberi jeda oleh Nabi sekira 30 menit setelah azan, maka untuk shalat Ashar berkisar sepuluh atau lima belas menit saja jeda tersebut.
Sahabat Anas bin Malik berkata,
"Tidak ada seorangpun yang menyegerakan shalat Ashar melebihi Rasulullah." (Hadist Riwayat Ahmad)
Panjang shalat Ashar Rasulullah sama seperti Zuhur seukuran 10 menit, dilanjutkan dengan zikir setelah shalat, seluruh rangkaian Ashar ini berakhir pada pukul 15.30 selanjutnya Nabi meninggalkan masjid.
Jarang sekali Nabi berbincang-bincang setelah Ashar karena Beliau khawatir sahabat akan jenuh. Bukankah setelah shalat Zuhur tadi Nabi telah menggelar majlisnya di dalam masjid? Bahkan sebelum Zuhur pun Nabi menyelenggarakan Majlis Dhuha di tempat yang sama.
Inilah dia sifat bijaksana Rasulullah yang tidak membebani para sahabat harus terus-menerus duduk mengkaji ilmu kepada Beliau.
Lagipula setelah shalat Ashar kondisi para sahabat sudah dalam keadaan lelah dari tempat perniagaan mereka, dan mereka ingin berkumpul dengan keluarganya.
Rasulullah pun setelah shalat Ashar kembali mengunjungi isteri-isteri Beliau satu persatu, dan berakhir dengan singgah di rumah isteri Beliau yang mendapat giliran hari itu. Jadi Nabi menyapa seluruh isteri Beliau sekurangnya dua kali dalam sehari, yaitu setelah shalat Isyraq (seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab awal), dan sekali lagi setelah shalat Ashar.
Perkiraan kunjungan Nabi ke setiap rumah isteri Beliau pun sama seperti kunjungan pagi hari sekitar 10 menit. Jadi secara global sejak selesai shalat Ashar pukul 15.30 sampai pukul 16.00 Rasulullah sudah menyapa ketiga isteri Beliau di rumahnya masing-masing. Tentu saja pada keadaan yang sesungguhnya tidak sesederhana ini matematika waktunya, karena banyak hal-hal kondisional yang mungkin terjadi. Tetapi untuk memudahkan pendekatan waktu yang dimanfaatkan Rasulullah pada sore hari, baiklah kita bayangkan saja demikian adanya.
Alangkah menawan melihat Rasulullah yang tidak pernah mengabaikan isteri-isteri Beliau setiap hari. Seandainya posisi itu diemban oleh orang biasa selain Rasulullah, tentu orang itu sudah mengeluh karena kerepotan harus memperlakukan sembilan isteri seperti itu.
Tetapi tidak halnya yang terjadi dengan Rasulullah, justru memperlihatkan kelasnya sebagai Nabi dan Rasul yang berlaku adil. Inilah satu hikmah lagi mengapa Allah perintahkan Nabi menikahi banyak isteri, agar umat bisa melihat sendiri bahwa Rasulullah terbukti adil, bijaksana, dan tertib mengatur manajemen waktunya setiap hari.
Berikut contoh bacaan Shalawat yang bisa dilantunkan :