Sesungguhnya tidak ada orang maupun kaum, yang mengalami perubahan nasib tanpa mereka mengubah dulu APA YANG DI KONSUMSI.
Yang diubah ini setidaknya ada 3 macam:
1. Ubah apa saja yang dikonsumsi
2. Ubah status yang dikonsumsi
3. Ubah pola konsumsi.
Yang dikonsumsi manusia itu macam-macam. Ada yang merupakan kebutuhan jasadiyah (seperti
makanan atau pakaian), kebutuhan estetika (seperti kosmetika atau
perhiasan), kebutuhan sosial (seperti hiburan atau alat komunikasi), dan
kebutuhan spiritual (seperti siraman ruhani atau kisah inspiratif).
Semua kebutuhan ini harus diberikan pada ukuran yang tepat dan seimbang.
Status yang dikonsumsi itu ada yang halal dan thayib, ada yang halal tapi tidak thayyib, ada yang thayyib tapi tidak halal, ada yang tidak thayyib dan
tidak halal. Ini menyangkut makanan atau pakaian. Pakaian yang tidak
halal itu contohnya yang tidak menutupi aurot ketika dipakai di ruang
publik. Memakan yang haram (bagi dari sisi zat maupun cara
memperolehnya), tidak thayyib atau memakai pakaian yang tidak
sempurna menutup aurot, itu pasti menghalangi perubahan ke arah yang
baik, bahkan menghalangi terkabulnya doa !
Pola konsumsi juga menentukan perubahan. Meskipun Anda memakan makanan yang halal dan thayyib,
tetapi kalau pola makannya tidak sehat (misalnya makan sekali tapi
langsung berlebihan), maka perubahan yang akan Anda raih tentunya bukan
perubahan ke arah yang lebih baik.
Demikian juga mengkonsumsi
hiburan. Hiburan bisa membuat jiwa menjadi segar, tetapi kalau
kebanyakan, maka jiwa justru bisa mati, seperti kata nabi, "Terlalu banyak tertawa itu mengeraskan hati".
Pola konsumsi yang salah akan menyeret seseorang memasuki budaya
konsumtif, yakni yang berlebihan menghabiskan hasil karya orang lain,
jauh melebihi apa yang dihasilkannya sendiri. Orang yang konsumtif
sering tanpa sengaja terjerat dalam kubangan utang.
Mestinya
Ramadhan adalah bulan untuk menahan diri dari konsumsi, bukan malah
bulan peningkatan konsumsi. Mudah-mudahan, mulai masuk malam-1 bulan
Ramadhan, kita bisa mengubah KONSUMSI kita, agar Allah mengubah nasib
kita.